(Studi Kasus Mahasiswi UPN Ditemukan Meninggal dalam Keadaan Melahirkan di KOS)
Kualitas pendidikan Indonesia kian lama menuai pahitnya simalakama usai seorang mahasiswi UPN Veteran Yogyakarta ditemukan meninggal bersimbah darah dalam keadaan hamil (29/4). Bukan hanya kali ini, bahkan di tingkat remaja SMA telah marak meresahkan para orang tua. Kini krisis moral generasi penerus bangsa tengah dipertaruhkan di meja kurikulum pendidikan di Indonesia, mengingat dua per tiga waktu pelajar dihabiskan untuk pengajaran formal di samping tanggung jawab orang tua di rumah.
Pengikisan kurikulum pendidikan agama SMA, SMP, maupun SD adalah bukti bahwa system pendidikan Indonesia yang sekarang ini tidak mementingkan pendekatan moral ketakwaan, seolah olah pendidikan Agama mereka diserahkan kembali pada orang tua yang dianggap lebih mumpuni. Namun berbekal pendidikan Agama formalitas yang mengutamakan aspek kognitif dan mengabaikan aspek afektif dan konatif-volitif ( kemampuan mengamalkan) membuat kesenjangan ilmu dengan realita sikap keseharian. Sehingga eksistensi lulusan SMA berbasis Agama (MA, MTs, MI) dinilai lebih bermoral dan kerap dijadikan tokoh masyarakat.
Pelimpahan pendidikan sekolah menengah menuju bangku perkuliahan merupakan masa peralihan yang rentan dengan adanya kenakalan remaja, di mana control pengawasan terhadap remaja yang berinteraksi langsung dengan lawaan jenis telah ditangguhkan pada masing masing individu berbekal pendidikan agama kognitif. Sehingga tak jarang, benteng ketakwaan (kepercayaan agama) bagai cerita malin kundang yang diragukan keberadaan maupun kebenarannya.
Pergeseran nilai moral anak muda yang permisif yang menganggap hubungan seks pra nikah merupakan suatu prilaku yang wajar menumbuhkan statistic penyimpangan seksual usia pranikah di berbagai wilayah mengalami pertumbuhan pesat. Dari data LSCK 2011 menyatakan 97,5% dari 1.660 Mahasiswa Yogyakarta telah melakukan penyimpangan seksual pra nikah, sedangkan data statistic lain menyatakan dari 1000 mahasiswi Bandung 44,8% telah melakukan hubungan intim pra nikah.
Prilaku seksual pranikah merupakan prilaku yang melibatkan dua pasangan lawan jenis saling mencintai di luar tali pernikahan. Prilaku Mahasiswa yang telah lepas control agama umumnya telah melakukan prilaku seksual yang beresiko berat, pada realitanya berciuman, meraba alat kelamin hingga berhubungan badan lawan jenis merupakan prilaku Mahasiswa yang telah menjadi asumsi masyarakat. Sehingga hubungan yang telah mengarah pada kehamilan yang belum mapan secara fisik, social maupun ekonomi mengarah tak ada perasaan yang kuat akan kasih sayang terhadap jabang bayi dan berujung aborsi secara sepihak. Bukan hanya berpengaruh pada jabang bayi, namun juga akan mengganggu psikologis si ibu. Sehingga luka psikologis banyak ditemui dengan berujung bunuh diri karena tak kuat menanggung beban malu terkucilkan di tengah masyarakat.
Prilaku seksual pra nika memberii dampak signifikan bagi wanita seperti kehilangan keperawanan, rasa bersalah, perasaan diri yang kotor, tidak percaya diri, dan takut tak diterima masyarakat. Sehingga mereka yang telah kehilangan harga dirinya mendekat pada dunia prostitusi sebagai pelarian dan ungkapan kekecewaan terhadap pasangan yang tak bertanggung jawab.
Pembenahan pendidikan berbasis ketakwaan merupakan langkah persuasive pengahambat kenakalan remaja khususnya hubungan pra nikah. Dengan menambah muatan agama di lingkup sekolah menengah diharapkan mampu mengutamakan pendidikan agama dalam aspek afektif dan konatif-volitif sebagai bekal penolakan budaya negative di lingkup kampus yang berujung kehilangan harga diri.
Sources:
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa Semester V STIKes X Jakarta Timur 2012 (Jurnal)
Artikel keren lainnya:
evobanner
Belum ada tanggapan untuk "Mahasiswi Terungkap dalam Skandal Pergaulan Bebas"
Post a Comment