Hidroponik
merupakan cara bercocok tanam dengan media air sebagai pengganti tanah. Di
kalangan masyarakat urban, menanam dengan metode hidroponik merupakan trend
yang sedang menjamur. Factor terbatasnya lahan di perkotaan menjadi penyebab utama,
di samping telah adanya tingkat kesadaran masyarakan kota akan gaya hidup yang
sehat. Sehingga pilihan menanam secara hidroponik merupakan solusi yang bisa
dikatakan menjadi trend dan hemat ruang.
Wirawan Hartawan
merupakan salah seorang pelaku pengusaha hidroponik sekaligus pemilik Grup Tarra.
Setelah puluhan tahun berkarir pada bidang entertainment yang ia geluti
selama ini, tentu akan terasa aneh di telinga kita kenapa ia beralih profesi?
Bahkan dulunya Wirawan merupakan sosok wirausahawan dalam bidang multimedia,
saat Wirawan menekuni bisnis rental video juga.
Bagaimana
Hidroponik membawa Wirawan ke ranah kesuksesan seperti sekarang? Begini
ceritanya.
Pada oktober
2014 Wirawan menyediakan segaa perlengkapan perlengkapan hidroponik lewat
perusahaan PT Hydrofarm. Awalnya Wirawan memasok bibit, pupuk dan segala informasi
tentang kiat menanam hidroponik kepada siapa saja yang membutuhkan dan mau
mengamalkan. Karena menurut Wirawan, bisnisnya ini merupakan suatu kebetulan
yang tidak disengaja yang berawal dari pengalaman pribadi Wirawan sendiri.
Empat tahun
silam sebelum Wirawan resmi mendirikan Hydrofarm ia tengah mengidap penyakit stroke.
Anggota badan sebelah kanannya pun lumpuh karena otak kiri mengalami kurang
pasokan darah. Penyakit Wirawan ini juga ia sadari sendiri diderita karena Wirawan
memiliki pola makan yang kurang sehat, yakni sering konsumsi makanan
berkolesterol tinggi seperti daging sehingga ia meninggalkan makanan berserat
layaknya sayuran. Kemudian usai Wirawan menjalani terapi, ia bisa sembuh
setelah otak kiri teraliri darah dengan bantuan stimulus.
Berbekal
pengalaman pahit, ia kemudian memulai hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran
tiga kali sehari, namun ia tidak mau mengkonsumsi sayur ber-peptisida. Jadi
setiap hari Wirawan selalu belanja ke supermarket untuk membeli sayuran
hidroponik yang ia ketahui sebagai sayuran yang perawatannya tanpa menggunakan
peptisida. Berangkat dari cerita inilah ia kemudian tau mengenai tanaman
bermedia ain tersebut hingga ia kemudian menekuni cara menanam hidroponik.
Tidak sebatas berpengalaman dari buku saja, Wirawan juga terjun langsung ke IPB
dan UGM untuk mengorek informasi mengenai tanaman hidroponik ini. Tak patah
arang karena Indonesia belum ada jurusan hidroponik, ia lalu melakukan beragam
cara untuk menggali informasi “cara menanam hidroponik”. Keberuntungan memihak
padanya, ia menemukan kelas belajar menanam hidroponik dari media internet.
Tidak hanya sendiri, ia juga mengajak anak istrinya ikut belajar ke Israel, Amerika
hingga Kanada. Wirawan terus optimis dan
anggapan yang ada di benak Wirawan kesehatan merupakan suatu hal yang jauh
lebih berharga dari pada mahalnya ongkos tersebut.
Hingga setelah
dirasa tuntas menimba ilmu di luar negeri , kemudian Wirawan mempraktekkan
dengan mula mula ia menanam bibit buah, dan sayuran. Ternyata tidak
mengecewakan! Beberapa orang terdekan merasa senang dengan hasilnya dan minta
diajari cara penanamannya. Dari situ kemudian mulai berdatangan permintaan
masyarakat untuk membeli hasil tanamnya. Sungguh tak terpikirkan, kemudian Wirawan
lebih menggeluti tanaman hidroponiknya untuk kemudian dijadikan bisnis.
Untuk menekuni
bisnisnya tersebut ia kemudian menarik orang orang yang telah berada di Grup
Tarra untuk menjadi karyawannya. Wirawan kemudian tidak hanya menggeluti pada
proses penanamannya, bahkan masalah pupuk dan bibit ia tangani sendiri dengan
bantuan tim risetnya. Ilmu Hidroponiknya tentu tidak ia genggam sendiri, bahkan
ia menyebarkan tutorial cara menanam tanaman hidroponik ala Wirawan lewat media
youtube.
Belum ada tanggapan untuk "Kiat Sukses Wirausaha Hidroponik Wirawan"
Post a Comment