Beranda · Site Map · Artikel · Kontak

Apa Itu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)?



        Penghasilan GDP pada ekonomi ASEAN sampai tahun 2013 yang mencapai US$ 3,36 triliun dengan laju pertumbuhan ekonomi 5,6% dan prediksi Negara Negara ASEAN yang bakal menjadi tonggak kekuatan perekonomian dunia (seperti India, Tiongkok) melatar belakangi ASEAN membuat MEA yang tak lain merupakan hasil akhir dari tujuan akhir dari ASEAN Vision 2020 untuk mengintegrasikan kapasitas ekonomi negara negara anggota. Sehingga kini Indonesia tengah bersiap menyambut MEA di Tahun 2015 ini, khususnya memperkuat 7 sektor barang industry dan 5 bidang jasa seperti yang menjadi  Priority Integration Sector (2006).

       Untuk mensikapi MEA pada 12 sektor PIS (produk berbasis pertanian, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, otomotif, produk berbasis kayu, Transportasi udara, e-asean, pelayanan kesehatan, turisme dan jasa logistic), pemerintah kemudian menerbitkan UU No 7 Tahun 2014 tentang perdagangan atas dasar Tap. MPR Nomor XVI/MPR/1998 Tahun 1998 untuk menanggulangi Indonesia kebanjiran produk impor. Sehingga penggunaan produk dalam negri meningkat, segala aktifitas pelaku usaha supaya memakai bahasa Indonesia dalam memberi lebel, pemerataan produk pokok ke seluruh plosok Indonesia hingga pembatasan produksi oleh pemerintah.

       Persaingan ketat pada pasar ASEAN mengakibatkan Indonesia mengalami surplus 673,2 juta dollar AS dalam perdagangan di tahun 2014. Namun deficit dagang yang dialami Indonesia terhadap Thailand (1,048 milyar dollar AS) membuat Indonesia perlu lebih merekatkan hubungan perekonomian dengan Thailand, disamping karena negara tersebut merupakan salah satu dari MEA yang tergabung dalam negara ASEAN. Meskipun surplus yang dialami oleh negara Indonesia belum menggambarkan tingkat ekspor Indonesia, namun kenyataan Indonesia yang masih bergantung terhadap bahan baku impor menuntut kebijakan perekonomian Indonesia lebih jelas di Tahun 2015.

       Tingkat pemahaman masyarakat ASEAN yang belum mencapai 80% merupakan pekerjaan rumah pemerintah Indonesia untuk mensosialisasikan tantangan MEA 2015 terhadap masyarakat sehingga memiliki persiapan untuk meningkatkan daya saing. Dan pada akhirnya kapasitas Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk yang tinggi tidak hanya menjadi pasar bagi ASEAN. Seperti layaknya perkembangan hilir sector pertanian Indonesia yang sudah dapat diandalkan, sehingga hanya perlu melakukan control hilir, dan meningkatkan pengolahan bahan mentah di sector hilir untuk menekan impor dari negara lain
.
       Keadaan Indonesia yang ditengarai hanya sebagai pemasok energy dan bahan baku mentah, melebarnya deficit perdagangan dan jasa, masuknya investor asing dan  potensi Indonesia terbanjiri tenaga kerja asing membuat kesiapan Indonesia terhadap MEA baru mencapai 82% (Hendri Suparini) seehingga positif dan negative danpak bagi Indonesia yang belum menentu pebandingannya.

       Sehingga persiapan Indonesia dalam menghadapi MEA perlu persiapan di semua bidang potensial maupun bukan, untuk membangun sumberdaya manusia yang kompetitif dengan bantuan regulasi pemerintah untuk megupayakan keseimbangan ekonomi.
Sources: Jurnal

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Apa Itu MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)?"

Post a Comment

Powered by Blogger.