Saya berpendapat bahwa perkataan “banyak
anak, banyak rejeki” sekarang sudah tidah relevan diterapkan, mengingat
populasi penduduk yang membludak tidak di imbangi dengan kesempatan berkarir yang
memadai sejumlah penduduk yang menganggur. Sebagai pengendali pertumbuhan
penduduk, pemerintah sejak lama sudah mencanangkan program Keluarga Berencana,
tak Cuma menjadi program yang terbengkalai. Peran pemerintah lewat staf
tertentu langsung turun ke lapangan untuk mensosialisasikan pada masyarakat.
Menuruti hawa nafsu, bukanlah suatu
tameng untuk mengelak. Mengutip suatu maqolah yang artinya “ sesungguhnya nafsu
adalah amarah yang buruk”. Namun, kewajiban menafkahi lahir batin harus
terpenuhi… lalu bagaimana? Solusi konvensional mulai bermunculan demi
mengontrol laju pertumbuhan penduduk, mulai mengenakan kondom, hingga “menumpahkan
tidak pada tempatnya”. Dalam perkembangan science, obat KB pun bermunculan
untuk konsumen yag tak mau jadi mandul demi KB.
Artikel keren lainnya:
evobanner